Kamis, 27 Desember 2012

About Akhwat.... ^_^ [Season one]


Part 1 >>> Oleh : Neng Iyyut :D

Aksi Akhwat



          Ngobrolin cewek, emang kagak ade matinye…ya gak sob? (Aku gak lagi ngobrolin CWe….Tp lg ngerumpi so’al… akhwat lagi ). Dari jaman dahulu kala sampe jaman Yusuf Kalla (ops!) kaum hawa, atau wanita atau perempuan atau cewek atau akhwat (apapun namamu!) emang menarik untuk diungkap. Kenapa menarik? Karena dia emang unik! Buktinya, perlu sebuah lembaga yang ngurusin masalah cewek. Makanya ada Dharma wanita, GOW (Gabungan Organisasi Wanita), ada keputrian en kemuslimahan di rohis, dll, dsb, dst. Sampe masalah syari’at pun, cewek butuh bab tersendiri untuk ngebahas persoalan-persoalannya. Ada buku Fiqh Wanita, Tanya-Jawab Muslimah, kajian for akhwat, umm…apa lagi ya? Ah.. Intinya, cewek itu unik. Sampe di sini ada yang nggak sepakat?! Pokoknya, harus sepakat! Titik.
Baiklah, pada bagian kedua ini ana akan mengungkap beberapa tipe akhawat yang sempat singgah dalam kehidupan ana yang sebentar namun syarat dengan makna ini (cailah!).
Setelah melakukan penelitian kecil-kecilan terhadap beberapa akhwat yang aku kenal serta berdasarkan data pengamatan, analisis, dan hasil observasi di lapangan, setelah menimbang, mencermati, dan memutuskan, akhirnya ditemukanlah beberapa “spesies” akhwat. Tipe-tipe tersebut yakni yaitu antara lain diantaranya adalah sebagai berikut: (warning!: Pemborosan kata yang dipaksakan sangat tidak baik bagi kesehatan! Maksud lo??)
mo tau? ni dia neeh:
Aksi Akhwat 2

1. Akhwat Lemper

Bicara tentang lemper nie, jadi kebayang ama makanan yang dibalut dengan daun pisang warna ijo, terbuat dari beras ketan yang isinya daging sapi, daging ayam, atawa abon yang sebelumnya dikukus terlebih dahulu. Hmmm…nikmaaat..!! (Hus! Ngomong apaan sih! Gak nyambung lu da!)
Heuheueuh…Sowri Prens. Lemper di sini sama sekali gak ada hubungannya sama nama salah satu jajanan pasar favorite gue ntu. Ehem! Lemper di sini maksudnya…Yup! Tuh dah pada tau…
”LEMbut tapi PERkasa!” hahahha ada-ada aja sih gue niiih....
Akhwat tipe ini memeliki karakter lemah lembut layaknya seorang wanita pada umumnya, namun ia juga memiliki keperkasaan, ketangguhan, dan kemilitanan yang gak kalah dari si ikhwan. Dia bisa bersikap lembut, ramah, dan halus pada siapapun, tapi di sisi lain ia juga bisa berlaku tegas, cakap dan berwibawa. Perkasa bukan berarti ia mampu mengangkat galon air atau kardus air mineral saat jadi panitia acara (kecuali kalo dia ada keturunan ama Mpok Supergirl ato Mbak Xena). Namun keperkasaan itu tampak dalam ketegarannya menghadapi musibah, ketangguhannya menghadapi masalah, kekuatannya dalam mengemban amanah, atau kemilitanannya dalam segala kondisi di medan dakwah dan bersegera menyambut seruan Allah.
Gak ada kata “nggak siap” untuk amanah, atau “ntar dulu deh” untuk panggilan jihad dan dakwah.
*Model Akhwat Lemper*
2. Akhwat Sosis
Eh, yang ini juga gak ada hubungannya sama nama makanan yah! Dan juga gak da sangkut pautnya ma golongan anak “kiri” di kampus yang biasa dipanggil anak sosis (paham sosisalis).
Nah, sosis yang ini beda pren, dia itu kependekan dari SOk SIbuk Sekaleee! (heuheheh…ada-ada ja lu da!).
Akhwat model begini udah bisa ditebak memiliki jam terbang yang sangat tinggi. Kayaknya, gak ada waktu deh buat bersantai ria atau berleha-leha. Time is waktu, prinsipnya! (ya iyyalaah…!) Makanya do’I hobi banget mondar-mandir hilir-mudik bolak-balik riwa-riwi ke sana ke mari bak setrikaan. nggak tau ngapain aja, namanya juga, Sok Sibuk Sekaleee!!. Gesit, lincah, aktif, energik, begitulah sepak terjangnya.
Namun pemirsa, tipe ini juga punya kekurangan jika do'i gak bisa memanaj waktunya dengan baik. Hal ini akan berimbas pada pekerjaan-pekerjaan lainnya, misal: tugas-tugas kuliah yang keteteran, kamar yang berantakan, buku-buku yang berserakan, menggunungnya cucian, atau penampilan yang kurang mendapat perhatian. (ck..ck..ck…saking sibuknya!).
*Model Akhwat Sosis*



Tapi, gak semuanya gitu koq. Ada juga yang rapi dalam segala hal. Sekali lagi, ini hanya menurut hasil pantauan sementara..

3. Akhwat Narasi

Alamaak..apa pula tu Narasi??!! (Jangan bilang kalo itu adalah salah satu jenis karangan dalam tulisan ya da?! Mentang-mentang anak bahasa!)
Eit, eit…tenang Prens, bukan itu koq maksud aku. Narasi itu singkatan dari…NARsis Amat Siiiee…!! (kyaaa!!! Ngasal banget seh ni orang!) Biarin! :P
Adapun asal-usul pengambilan tipe Narasi ini disebabkan karena keprihatinan ane melihat kondisi akhawat sekarang yang sudah banyak terjangkiti penyakit berbahaya ini (taela!)
Ya! Penyakit ini telah mewabah di kalangan sejumlah akhwat en jilbabers. Sasarannya adalah akhwat yang memiliki banyak kelebihan namun tidak dibarengi dengan sikap ketawadhu’an.
Gejalanya, yang awalnya pendiem jadi over acting, yang tadinya minder en gak PD mendadak membangga-banggakan diri sendiri, yang mulanya pemalu jadi malu-maluin, yang asalnya tertutup jadi buka-bukaan (eh, nggak ding. Maksudnya senang menampakkan/memamerkan dirinya di depan umum).
Parahnya lagi, jika penyakit ini dibiarkan atau malah dirawat hingga mencapai stadium tingkat tinggi, maka bisa berubah menjadi riya’ bin ‘ujub.
Penyakit ini juga bisa menular dan menyerang siapa saja! So, waspadalah! Waspadalah!
*Model Akhwat Narasi 1*

*Model Akhwat Narasi 2*

*Model Akhwat Narasi 3*

Pesan buat akhwat narasi: segera insyaf dan bertaubatlah ukhti…semoga Allah mengampuni_amien! 

4. Akhwat Granat
Watch ouuut…ati-ati Pren! Jangan deket-deket, ntar meledak!
Emang napa? Dia teroris ya? Ato pelaku bom syahid? Pasti militan banget ya! Mujahidah syahidah kan?!
Eit..eit..jangan sok tau gitu deh! Jangan cepet mengambil kesimpulan. Kan yang bikin nama ane, jadi tabayyun dulu kek ke aye, key?!
Well, ehem..ehem.. akhwat Granat itu emang berpotensi meledak jika dia sudah mencapai titik puncak kulminasinya.
Duuuh, jangan berbelit gitu deh! Apa seh sebenarnya akhwat Granat itu?
Akhwat Granat itu….(jeng jeng jeng) akhwat yang GeeR bANgAAAT!! Gubraks! @#$%^&*? (Kalo bikin singkatan mbok ya yang keren dikit lah da! Kreatif boleh, tapi koq kesannya “mokso” gitu!)
Pissss
Yak! Perkenalkan, inilah akhwat yang paling doyan sama yang namanya pujian en sanjungan. Apalagi kalo yang ngasi sanjungan itu si ikhwan…Whoaaa…bisa meledak beneran tuh kepala!
*Model Akhwat Granat 1*

*Model Akhwat Granat 2*

*Model Akhwat Granat 3*

Prens, barusan ada akhwat yang protes, katanya semua cewek itu pada dasarnya emang suka dipuji. Udah fitrahnya begitu. Okey, ane sepakat. Manusia emang suka dipuji. Tapi masalahnya, cara menyikapi sanjungan en pujian setiap orang itu kan beda-beda. Ada yang langsung GeEr trus lupa diri, bangga diri, sombong, angkuh, daaan seterusnya. Tapi ada juga yang langsung menyadari bahwa pujian itu gak pantas disandangkan pada dirinya. Hanya Sang Kholiqlah yang berhak atas segala pujian itu. Lalu dia bersyukur atas kelebihan yang Allah titipkan padanya dan beristighfar jika kemudian sombong dkk hinggap di hatinya. Bukan malah Gede Rasa! Kalo mendengar namanya dipuji, seketika tubuhnya terasa ringan bak balon gas, kakinya serasa tak berpijak di bumi, yang dia rasakan hanya terbang, melayang, membumbung ke angkasa tinggi, sambil bernyanyi..
I'm flying without wings…(woooii…nyadar Mbaaakk!!)
Duuh…Dasar Akhwat! *geleng-geleng kepala*
NB: Yang tipenya belum tercantum di sini, jangan khawatir, InsyaAllah akan qta kupas lebih lanjut di lain kesempatan…
So, don’t miss it!
I’ll be back..!!
To be continued... pegel dikit, sejen bae orah?? Jowo ne metu hahahaha….
 >>> Cerita atau tokoh ini haya untuk lucu-lucuan saja.... ^_^
ngilangin penat dikit . . . . ^_^
Miftia Yunanda Putri

1 komentar:

Unknown mengatakan...

jangan pernah takut untuk bercerita..........

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates