Ucap Janji Of Nurse |
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
1. Pengertian Keperawatan Maternitas
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990). Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez,1990). Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan, maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas adalah :
- Pengembangan pendidikan keperawatan
Sistem pendidikan
tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan professional,
pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan
keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan
yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai
saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik
dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.
- Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen
Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan
sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik
keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di
lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.
- Penyempurnaan organisasi keperawatan
Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan
dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi
kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan
yang dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan
merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri
dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan
harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
I'm Nurse |
- Peran Perawat
Peran
perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
- Pelaksana, Perawat yang bekerja member asuhan keperawatan di tempat pelayanan kesehatan.
- Pendidik, Pendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat memberikan pendidikan kepada klien.
- Konselor, Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling kepada klien, konselor bertanggung jawab memberikan layanan dan konseling.
- Role model bagi para ibu, Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan keperawatan maternitas.
- Role model bagi teman sejawat, Panutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar paerawat.
- Perumus masalah, Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien dan merumuskan masalah tersebut.
- Ahli keperawatan, Perawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan.
Peran perawat dalam keperawatan
maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen (1993):
- Member pelayanan
- Advocate
- Pendidik
- Change Agent
- Political Activis
- Peneliti
2. Paradigma Keperawatan
Maternitas
Paradigma Keperawatan Maternitas |
1. Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan merupakan
suatu cara pandang dari profesi keperawatan untuk melihat suatu kondisi dan
fenomena yang terkait secara langsung dengan aktifitas yang terjadi dalam
profesi tersebut.
Paradigma keperawatan pada
keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan.
a. Manusia
a) Memiliki karateristik biokimiawi,
fisiologi interpersonal dan kebutuhan dasar hidup yang selalu berkembamg.
b) Perkembangan terjadi melalui
interaksi dengan orang lain yang mampu memenuhi kebutuhan dirinya / membagi
pengalamannya.
c) Kebutuhan manusia di
organisasikan meliputi perilaku serta berdasarkan pengalaman masa lalu.
d) Memiliki kehidupan yang seimbang
sebagai sarana pertahanan diri dan upaya mengurangi kecemasan akibat kebutuhan
yang tak terpenuhi.
Manusia
terdiri dari:
• WUS
• PUS
• Perempuan
dan Janin
• Perempuan
masa persalinan
• Perempuan
nifas hingga 6 minggu
• Bayi
sampai usia 40 hari
• Keluarga
• Masyarakat
Unik, Utuh, Tumbang.
b. Lingkungan
a. Merupakan faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
b. Lingkungan dapat membantu perawat
dalam menjaga pola pertahanan
tubuh terhadap penyakit.
c. Perawat bertanggung jawab dalam
tatanan pengobatan yang merupakan
bagian dari lingkungan fisik dan
social.
d. Lingkungan di bagi dalam 2 aspek
yaitu;
- Aspek tekstruktur:
• Alat
• Terapi
• Aluran
- Aspek tidak
tekstruktur:
Intraksi antara perawat dengan klien
dandengan lingkungan sekitar.
Lingkungan
terdiri dari:
• Anggota
keluarga
• Masyarakat
:
Sikap,
nilai, & perilaku, Lingkungan
Budaya & Sosial, Psikologi
(Termasuk Fisik). Sikap, nilai
dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan social
disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan
melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan
permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting,
sehingga pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang
tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam
keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah
suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis, tergantung dari
perubahan-perubahan fisik & psikososial “Adaptasi”. Setiap individu
memiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Ibu dapat beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi, baik fisik maupun psikososial. Kesejahteraan
Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, & social secara utuh,
tidak semata-mata bebas dari penyakit / kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi & prosesnya. (Konferensi
sedunia IV tentang Wanita, Beijing 1995)
a) Merupakan
symbol perkembangan kepribadian dan yang berlangsung secara terus-menerus
menuju kehidupan yang kreatif.
b) Perilaku
sehat;perilaku pemenuhan kebutuhan kepuasan kesadaran diri dan integrasi
pengalaman , misalnya pengalaman sakit.
c) Manusia
sehat berarti manusia yang tidak memiliki ansietas/ketegangan.
d)
Intervensi keperawatan berfokus pada proses membina hubungan saling percaya
guna mengurangi ansietas.
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan
keperawatan professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi
fisik & psikososial ibu selama proses konsepsi/kehamilan, melahirkan,
nifas, keluarga, & bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga
sebagai sentra pelayanan. Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan
holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa
klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
Keperawatan
maternitas
a)
Keperawatan maternitas merupakan suatu instrumen pendidikan yang memfasilitasi
kebutuhan ibu hamil, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir.
b) Aktivitas
keperawatan maternitas diserahkan untuk ibu hamil,dan bayi mencapai kesehatan
yang optimal.
c) Fokus
aktivitas keperawatan maternitas adalah masalah yang mencerminkan ruang lingkup
aktivitas keperawatan dan kemandarian dlam proses diagnosis,tindakan ( terapi )
,pendidikan riset.
2. Tujuan
keperawatan Maternitas
a. Membantu klien dalam mengatasi
msalah reproduksi dalam mempersiapkan diri untuk kehamilan.
b. Memberi dukungan agar ibu hamil
memandang kehamilan sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan.
c. Membantu memberikan informasi
yang adekuat untuk calon orang tua.
d. Memahami social budaya klien.
e. Membantu mendeteksi secara dini
penyimpangan abnormal pada klien.
3. Model
Konsep Keperawatan Maternitas
a. Melaksanakan kelas untuk
pendidikan prenatal orang tua
b. Mengikut serta keluarga dalam
perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
c. Mengikut sertakan keluarga dalam
operasi.
d. Mengatur kamar bersalin sepeti
suasana rumah.
e. Menjalankan system kunjungan
tidak ketat.
f. Pemulangan secepat mungkin.
4. Karakteristik
Karakteristik
keperawatan maternitas yaitu:
a. Fokus kebutuhan dasar
b. Pendekatan keluarga
c. Tindakan khusus dengan peran
perawat.
d. Terjadi interaksi
e. Kerja dalam Tim.
5. Tatanan
Pelayanan
Tatanan
pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Rumah bersalin
d. Komunitas
e. Polindes
a. Masalah
- Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
Kematian pada bayi disebabkan oleh
penyakit menular seperti radang paru-paru, diare dan malaria, Penyakit yang
merenggut paling banyak korban jiwa adalah radang paru-paru 18 persen, atau
sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen, 1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73
juta anak.
- Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi.
Penyebab angka kelahiran bayi masih
tinggi adalah pelayanan kesehatan yang semakin meningkat, kurangnya pengetahuan
masyarakat progam KB.
- Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun
atau dua ibu tiap jam meninggal oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan dan nifas (Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004). Penyebab kematian ibu
cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor- factor reproduksi, komplikasi
obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik
langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya
terbukti sulit. Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas
perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum
merupakan kasus gawat darurat yang kejadiannya masih banyak dari semua
persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan
perdarahan yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997). Secara sempit, risiko
obstetrik diartikan sebagai probabilitas kematian dari seorang perempuan atau
ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih kompleks adalah adalah risiko seumur
hidup (lifetime risk) yang mengukur probabilitas kematian perempuan atau ibu
sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang dialaminya selama hidup. Bila
istilah pertama hanya mencantumkan kehamilan maka yang kedua mempunyai dimensi
yang lebih lebar yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas. Tingginya kematian ibu
sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat
segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan merujuk
disebabkan berbagai faktor seperti masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes
RI, Dirjen Yanmedik, 2005)
- Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual, atau PMS
adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain
melalui kontak seksual.. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah
kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta
kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat
diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi
resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes,
AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus,
tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak
mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS,
kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah
dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai
kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai
komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
b. Penemuan Teknologi Terbaru
1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil
menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke tiga yang
dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun
di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari
penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.
2. Water Birth
Proses
persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, manfaaatnya ibu
akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses
persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah proses
mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di
dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih cepat.
3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
Alat USG (
Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan menampilkan gambar
3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan jelas seperti
layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ). Alat USG ini
bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya
teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam keadaan
tidak normal dan perlu di cari kelainan bawaannya seperti bibir sumbing,
kelaina pada jantung dan sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG (
Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca secara lebih akurat,
karena teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.
4. Pil KB Terbaru
Pil KB
dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan perlindungan
kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu
kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat
seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu
homon yang sangat menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh.
Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron
alami dengan karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik
tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat
antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat
tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung, Haid
menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid,
tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone
dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan mempercantik
rambut dan kulit.
- Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan
menggunakan penelitian global untuk memberikan pendapat ahli, beberapa dokter
yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis akan beralih dari apa yang
orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang robot bisa membuat
keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan emosional. Ahli bedah akan
selalu berada pada premium, bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan
semakin berbasis masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi
remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara
dokter dan perawat akan terus kabur sebagai perawat berwenang untuk membuat
lebih banyak keputusan. Akibatnya pelatihan perawat akan semakin panjang dan
perawat kelas atas akan lebih mahal
1. Kontrasepsi Mekanik
Alat Kontrasepsi |
a) Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim
Alat Kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD lebih dikenal dengan nama spiral.
Berbentuk alat kecil dan banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti
bentuk huruf S (Lippes Loop). Ada pula yang terbuat dari logam tembaga
berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven) dan mirip huruf T (Copper T).
Selain itu, ada berbentuk sepatu kuda (Multiload). “Yang paling terkenal Copper
T dan Multiload. Kontrasepsi tersebut jadi pilihan karena kenyamanannya.
Modifikasi terbaru Copper T, yaitu Nova T memiliki keunggulan lebih lembut,”
jelas Andon. Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan
bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat
mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini
bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat
dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi.
b)
Spermisida
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai
membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau
aerosol. Cara pemakaiannya, sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini
dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat
dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak dikombinasi
dengan alat lain, seperti kondom atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam
setahun, ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering salah dalam pemakaiannya,
bisa terjadi sampai 30 kehamilan,” jelas Andon. Diakuinya, banyak wanita merasa
tak nyaman menggunakan spermasida. “Keluhannya, tidak enak dan timbul alergi,”
ujar Andon kemudian. Selain itu, pemakaiannya agak merepotkan menjelang hubungan senggama. Pasangan pun sulit mencapai kepuasan.
2. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi
ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan
progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan,
atau susuk.
Pada prinsipnya, mekanisme kerja
hormon progesteron adalah mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur,
mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, membuat
lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil
konsepsi, saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat bertemunya
sperma dan sel telur.
Kontrasepsi Hormonal meliputi:
1)
Pil atau Tablet
Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan
meminimalkan keluhan. Sebagian besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini
tanpa kesulitan. Di Indonesia, jenis ini menduduki jumlah kedua terbanyak
dipakai setelah suntikan. Pil ini tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang
hanya mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi antara hormon
progesteron dan estrogen. Cara menggunakannya, diminum setiap hari secara
teratur. Ada dua cara meminumnya yaitu sistem 28 dan sistem 22/21. Untuk sistem
28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7
tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil terus-menerus, kemudian
dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapat kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat
dengan pola pengaturan haid (sekuensial). Pada setiap pil terdapat perbandingan
kekuatan estrogenik atau progesterogenik, melalui penilaian pola menstruasi.
Wanita yang menstruasi kurang dari 4 hari memerlukan pil KB dengan efek
estrogen tinggi. Sedangkan wanita dengan haid lebih dari 6 hari memerlukan pil
dengan efek estrogen rendah.
Sifat khas kontrasepsi hormonal yang berkomponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang, berat badan bertambah, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat menstruasi, Sedangkan yang berkomponen progesteron menyebabkan payudara tegang, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering.
Sifat khas kontrasepsi hormonal yang berkomponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang, berat badan bertambah, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat menstruasi, Sedangkan yang berkomponen progesteron menyebabkan payudara tegang, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering.
Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi
ovarium. Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual sampai
muntah, pusing, mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam.
Juga dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon
estrogen dapat mengganggu produksi ASI. Keuntungannya, pil ini dapat
meningkatkan libido, sekaligus untuk pengobatan penyakit endometriosis. Haid
menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid.
Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi, ada sekitar 7 wanita yang
hamil dari 1.000 pasangan dalam setahun.
0 komentar:
Posting Komentar