SISTEM RESPIRASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Anatomi
Di susun Oleh :
Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes) Cirebon
Jalan Brigjen Darsono 12 By Pass
Cirebon
Telp.
(0231) 247852
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan
mengucap syukur kehadirat Illahi Rabbi yang senantiasa memberikan rahmat ,
serta hidayah-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan makalah yang berjudul “ Sistem Pernapasan “. Shalawat serta salam
selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Nabi Muhammad saw, keluarga
dan para sahabatnya.
Bersama
ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini terutama
kepada :
1. Bapak
Moh. Sadli, SKM, M.kes, selaku ketua STIKes Cirebon
2. Bapak
Muadi S.Kep. M.Kes selaku ketua prodi
PSIK
3. Drg.
Eka Ayu Ningtiyas selaku dosen mata kuliah
Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua kalangan sangat penulis harapkan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat..amin..
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Cirebon, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………....................................................i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………..ii
BAB I :
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang…………………………............................1
1.2 Tujuan…………………………………............................1
1.3 Metode Penulisan……………………………………….1
1.4 Pertanyaan……………………………………………....2
1.5 Sistematika Penulisan…………………………………...2
BAB II : ANATOMI SISTEM RESPIRASI
2.1 Respirasi Seluler…………………………………………4
2.2 Sinus, Sinus Etamoedal………………………………….6
2,3 Kelenjar Sebasea…………………………………………7
2.4 Rongga Pleura……………………………………………7
2.5 Resesus Pleura……………………………………………8
2.6 Apparatus Respiratorius………………………………….9
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem dalam tubuh manusia ada 10 macam, salah satu diantaranya adalah sistem pernapasan. Fungsi sistem pernapasan adalah mengambil oksigen dari atmosfer kedalam sel-sel tubuh dan untuk mentransport karbondioksida yang dihasilkan oleh se-sel tubuh kembali ke atmosfer. Udara masuk dan menetap dalam sistem pernapasan dan masuk dalam pernapasan otot, sehingga trachea dapat melakukan penyaringan, penghangatan dan melembabkan udara yang masuk juga melindungi permukaan organ yang lembut. Hantaran tekanan menghasilkan udara di paru-paru melalui saluran pernapasan atas. Saluran pernapasan dari atas ke bawah dapat dirinci sebagai berikut : rongga hidung, faring, laring, trakhae, cabangan bronkus, paru-paru ( bronkiolus dan alveolus ).
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini di susun dengan tujuan :
1. Untuk memahami tentang bagaimana siklus respirasi terjadi dalam kehidupan terutama bagi manusia.
2. Untuk mengetahui istilah anatomi medis yang berhubungan dengan sistem respirasi
3. Bertujuan untuk membedakan manfaat dan fungsi jaringan sistem respirasi.
4. Agar dapat memehami sistem apa aja yang bekerjasama agar proses respirasi terjadi.
1.3 Metode penulisan
Makalah ini di susun dengan metode literature, yaitu metode dengan mengumpulkan data melalui buku-buku tentang Sistem pernapasan, maupun dari sumber lain seperti media internet.
1.4 Pertanyaan
a) Apakah pengertian dari Respirasi Seluler?
b) Definisi Sinus dan Gambar Sinus ethamoedal!
c) Perbedaan dari kelenjar sebasea, Rongga Pleura, Reseses Pleura?
d) Pengertian Apparatus Respiratorius?
1.5 Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Pertanyaan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II : ANATOMI SISTEM RESPIRASI
2.1 Respirasi Seluler
2.2 Sinus, Sinus Etamoedal
2,3 Kelenjar Sebasea
2.4 Rongga Pleura
2.5 Resesus Pleura
2.6 Apparatus Respiratorius
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Respirasi Seluler
Respirasi Seluler adalah penggunan oksigen oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produk oksidasi CO2 dan H2O oleh sel-sel tubuh. Respirasi seluler melalui tiga tahap : yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transport aktif.
Respirasi selular adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah (proses katabolik) pada tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas sel seperti melakukan sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion melalui membran menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi. Secara garis besar, respirasi sel melibatkan proses-proses yang disebut glikolisis, siklus Krebs atau siklus asam sitrat, dan rantai transpor elektron.
Respirasi Sel |
1. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah glukosa menjadi asam piruvat. Reaksi ini melepskan energi untuk menghasilkan ATP dan NADH2. Glikolisis terjadi di sitoplasma dan tidak membutuhkan oksigen. Reaksinya adalah sebagai berikut.
C6H12O6 –> 2 asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH2
Asam piruvat yang di hsilkannakan memasuki mitokondria untuk melakukan siklus krebs. Sebelum memasuki siklus krebs asam piruvat ini di ubah menjdi asetil- KoA dalam mtriks mitokondrria.
Glikolisis |
2. Siklus Krebs
Siklus krebs merupakan serangkaian reaksi metabolisme yang mengubah asetil-KoA menjdi CO2. Dalam siklus ini, asetil KoA di oksidasi secara sempurna.
Siklus Krebs |
3. Transpor Elektron
Transport elektron adalah merupakan serangkaian reaksi yang melibatkan system carrier electron ( elektron pembawa ). Elektron di transport dalam serangkaian reaksi redoks dan di bantu oleh enzim sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein.
2.2 Sinus dan Gambar Sinus Ethmoidal
Sinus adalah rongga pada tulang atau tempat penyimpanan atau saluran untuk darah vena dan salah satu rongga di tengkorak yang dihubungkan dengan lubang hidung. Dalam rongga hidung terdapat beberapa sinus, yaitu sinus maksilaris, sinus frontalis, sinus sfenoidalis, dan sinus etmoidalis.
2.3 Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolit. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.
2.4 Rongga Pleura
Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada yang mengandung lapisan tipis cairan pelumas. Cairan ini diekskresi oleh sel-sel pleural, sehingga paru dapat mengembang. Dalam keadaan normal, hanya ditemukan selapis cairan tipis yang memisahkan kedua lapisan pleura.
Rongga Pleura |
Rongga Pleura |
2.5 Resesus Pleura
Resesus pleura adalah area rongga pleura yang tidak berisi jaringan paru. Area ini muncul saat pleura parietal bersilangan dari satu permukaan ke permukaan lain. Saat bernapas, paru-paru bergerak keluar masuk area ini.
Ada dua macam resesus pleura :
1. Resesus Pleura Kostomediastinal : tepi anterior kedua sisi pleura. Tempat pleura parietal berbelok dari kerangka iga ke permukaan lateral mediastinum.
2. Resesus Pleura Kostodiafragmatik : tepi posterior kedua sisi pleura di antara diafragma dan permukaan kostal internal thoraks.
2.6 Apparatus Respiratorius
Aparat pernapasan terdiri dari, laring trakea, bronchi, paru-paru, dan pleuræ.
Kepala dan leher dari embrio manusia tiga puluh dua hari tua, dilihat dari permukaan ventral. Lantai dari mulut dan pharynx telah dihapus. (His.) (Lihat gambar diperbesar) kelainan organ pernapasan muncul sebagai alur longitudinal median di dinding ventral faring.
Para memperdalam alur dan sekering bibirnya untuk membentuk sebuah sekat yang tumbuh dari bawah ke atas dan mengubah alur ke dalam tabung, tabung laryngo-trakea, akhir sefalika yang membuka ke faring oleh aperture seperti celah dibentuk oleh bagian anterior gigih dari alur. Tabung ini dibatasi oleh entoderm dari mana lapisan epitel pada saluran pernafasan dikembangkan. Bagian cephalic tabung menjadi pangkal tenggorokan, dan selanjutnya bagian yang berhasil trakea, sementara dari ujung ekor yang dua pertumbuhan yang lateral, hak dan kuncup paru-paru kiri, muncul, dan dari mereka bronki dan paru-paru dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.
Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
- Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
- Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
0 komentar:
Posting Komentar