skip to main |
skip to sidebar
SISTEM PENCERNAAN
Untuk
Memenuhi Tugas Anatomi
Disusun oleh:
Miftia Yunanda Putri
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON
Program
Studi Ilmu Keperawatan
Jalan
Brigjen Darsono 12 By Pass Cirebon
Telp.
(0231) 247852
Absorbsi
Absorbsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan
dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah limfatik sehingga dapat
di gunakan oleh sel tubuh. Absorbsi makanan yang sudah di cerna seluruhnya
berlangsung di dalam usus halus melalui 2 saluran yaitu: pembuluh kapiler dalam
darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili usus. Sebuah vilus
berisi lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan otot yang diikat bersama
oleh jaringan limfoid seluruhnya di liputi membran dasar dan di tutupi oleh
epitelium.Karena vili keluar dari dinding usus maka bersentuhan dengan makanan
cair dan lemak yang di absorbs ke dalam lakteal kemudian berjalan melalui
pembuluh limfe masuk ke dalam pembuluh darah di vili dan oleh vena porta di
bawa hati untuk mengalami beberapa perubahan.
Palatum
Mole
Palatum
mole adalah palatum lunak yang terletak di belakang yang merupakan lipatan menggantung yang dapat
bergerak, dan terdidri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir. Gerakannya di
kendalikan oleh ototnya sendiri. Di tengah palatum lunak menggantung keluar
sebuah prosesus berbentuk kerucut yaitui uvula. Dari sini tiang-tiang
lengkungan ( fauces ), melengkung ke bawah dank e samping kiri dan kanan dan di
antara tiang-tiang ini terdapat lipatan rangkap otot dan selaput lender yang di
sebelah kanan dan kiri memuat tonsil.
Kolon
Desendens
Panjangnya
± 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid (
penyimpanan feses ).
Gambar
Vesica Fellea
Fase Esofagus
Esofagus
hanya berfungsi untuk menyalurkan makanan dari faring ke lambung, gerkan ditur
secara khusus yaitu,
a. Peristaltik
primer : kelanjutan gelombang peristaltic, dari faring menyebar ke esophagus,
dihantarkan ke ujung esophagus dengan posisis tegak lurus. Gelombang ini
berlangsung 5 sampai 8 detik.
b. Peristaltic
sekunder : dihasilkan dari peregangan esofagus oleh makanan yang tertahan dan
berlanjut sampai makanan dikosongkan ke dalam lambung.
Secara
fisiologis sfingter esophagus berkontraksi secara tonik dengan tekanan
intraluminal sekitar 30mmHg. Gelombang ini merelaksasi esophagus bagian bawah
mempermudah mendorong makanankedalam lambung.
Fase oesophageal, fase menelan (involuntary)
perpindahan bolus makanan ke distal oleh karena relaksasi m. Krikofaring, di
akhir fase sfingter esofagus bawah terbuka dan tertutup kembali saat makanan
sudah lewat.
Template by:
0 komentar:
Posting Komentar