Part 1 >>> Oleh : Neng Iyyut :D
Aksi Akhwat |
Ngobrolin
cewek, emang kagak ade matinye…ya gak sob? (Aku gak lagi ngobrolin CWe….Tp lg
ngerumpi so’al… akhwat lagi ). Dari jaman dahulu
kala sampe jaman Yusuf Kalla (ops!) kaum hawa, atau wanita atau perempuan atau
cewek atau akhwat (apapun namamu!) emang menarik untuk diungkap. Kenapa
menarik? Karena dia emang unik! Buktinya, perlu sebuah lembaga yang ngurusin masalah
cewek. Makanya ada Dharma wanita, GOW (Gabungan Organisasi Wanita), ada
keputrian en kemuslimahan di rohis, dll, dsb, dst. Sampe masalah syari’at pun,
cewek butuh bab tersendiri untuk ngebahas persoalan-persoalannya. Ada buku Fiqh
Wanita, Tanya-Jawab Muslimah, kajian for akhwat, umm…apa lagi ya? Ah.. Intinya,
cewek itu unik. Sampe di sini ada yang nggak sepakat?! Pokoknya, harus sepakat!
Titik.
Baiklah, pada bagian
kedua ini ana akan mengungkap beberapa tipe akhawat yang sempat singgah dalam
kehidupan ana yang sebentar namun syarat dengan makna ini (cailah!).
Setelah melakukan
penelitian kecil-kecilan terhadap beberapa akhwat yang aku kenal serta
berdasarkan data pengamatan, analisis, dan hasil observasi di lapangan, setelah
menimbang, mencermati, dan memutuskan, akhirnya ditemukanlah beberapa “spesies”
akhwat. Tipe-tipe tersebut yakni yaitu antara lain diantaranya adalah sebagai
berikut: (warning!: Pemborosan kata yang dipaksakan sangat tidak baik bagi
kesehatan! Maksud lo??)
Bicara tentang lemper
nie, jadi kebayang ama makanan yang dibalut dengan daun pisang warna ijo,
terbuat dari beras ketan yang isinya daging sapi, daging ayam, atawa abon yang
sebelumnya dikukus terlebih dahulu. Hmmm…nikmaaat..!! (Hus! Ngomong apaan sih! Gak
nyambung lu da!)
Heuheueuh…Sowri
Prens. Lemper di sini sama sekali gak ada hubungannya sama nama salah satu
jajanan pasar favorite gue ntu. Ehem! Lemper di sini maksudnya…Yup! Tuh dah
pada tau…
”LEMbut tapi PERkasa!” hahahha ada-ada aja sih gue niiih....
Akhwat tipe ini
memeliki karakter lemah lembut layaknya seorang wanita pada umumnya, namun ia
juga memiliki keperkasaan, ketangguhan, dan kemilitanan yang gak kalah dari si
ikhwan. Dia bisa bersikap lembut, ramah, dan halus pada siapapun, tapi di sisi
lain ia juga bisa berlaku tegas, cakap dan berwibawa. Perkasa bukan berarti ia
mampu mengangkat galon air atau kardus air mineral saat jadi panitia acara
(kecuali kalo dia ada keturunan ama Mpok Supergirl ato Mbak Xena). Namun
keperkasaan itu tampak dalam ketegarannya menghadapi musibah, ketangguhannya
menghadapi masalah, kekuatannya dalam mengemban amanah, atau kemilitanannya
dalam segala kondisi di medan dakwah dan bersegera menyambut seruan Allah.
Gak ada kata “nggak
siap” untuk amanah, atau “ntar dulu deh” untuk panggilan jihad dan dakwah.
*Model Akhwat Lemper* |
2. Akhwat Sosis
Eh, yang ini juga gak
ada hubungannya sama nama makanan yah! Dan juga gak da sangkut pautnya ma
golongan anak “kiri” di kampus yang biasa dipanggil anak sosis (paham
sosisalis).
Nah, sosis yang ini
beda pren, dia itu kependekan dari SOk SIbuk Sekaleee! (heuheheh…ada-ada ja lu
da!).
Akhwat model begini
udah bisa ditebak memiliki jam terbang yang sangat tinggi. Kayaknya, gak ada
waktu deh buat bersantai ria atau berleha-leha. Time is waktu, prinsipnya! (ya
iyyalaah…!) Makanya do’I hobi banget mondar-mandir hilir-mudik bolak-balik
riwa-riwi ke sana ke mari bak setrikaan. nggak tau ngapain aja, namanya juga,
Sok Sibuk Sekaleee!!. Gesit, lincah, aktif, energik, begitulah sepak
terjangnya.
Namun pemirsa, tipe
ini juga punya kekurangan jika do'i gak bisa memanaj waktunya dengan baik. Hal
ini akan berimbas pada pekerjaan-pekerjaan lainnya, misal: tugas-tugas kuliah
yang keteteran, kamar yang berantakan, buku-buku yang berserakan, menggunungnya
cucian, atau penampilan yang kurang mendapat perhatian. (ck..ck..ck…saking
sibuknya!).
Tapi, gak semuanya
gitu koq. Ada juga yang rapi dalam segala hal. Sekali lagi, ini hanya menurut
hasil pantauan sementara..
3. Akhwat Narasi
Alamaak..apa pula tu Narasi??!! (Jangan bilang kalo itu adalah salah satu jenis karangan dalam tulisan ya da?! Mentang-mentang anak bahasa!)
Eit, eit…tenang
Prens, bukan itu koq maksud aku. Narasi itu singkatan dari…NARsis Amat
Siiiee…!! (kyaaa!!! Ngasal banget seh ni orang!) Biarin! :P
Adapun asal-usul
pengambilan tipe Narasi ini disebabkan karena keprihatinan ane melihat kondisi
akhawat sekarang yang sudah banyak terjangkiti penyakit berbahaya ini (taela!)
Ya! Penyakit ini
telah mewabah di kalangan sejumlah akhwat en jilbabers. Sasarannya adalah
akhwat yang memiliki banyak kelebihan namun tidak dibarengi dengan sikap
ketawadhu’an.
Gejalanya, yang
awalnya pendiem jadi over acting, yang tadinya minder en gak PD mendadak
membangga-banggakan diri sendiri, yang mulanya pemalu jadi malu-maluin, yang
asalnya tertutup jadi buka-bukaan (eh, nggak ding. Maksudnya senang
menampakkan/memamerkan dirinya di depan umum).
Parahnya lagi, jika
penyakit ini dibiarkan atau malah dirawat hingga mencapai stadium tingkat
tinggi, maka bisa berubah menjadi riya’ bin ‘ujub.
Penyakit ini juga
bisa menular dan menyerang siapa saja! So, waspadalah! Waspadalah!
Pesan buat akhwat
narasi: segera insyaf dan bertaubatlah ukhti…semoga Allah mengampuni_amien!
4. Akhwat Granat
Watch ouuut…ati-ati
Pren! Jangan deket-deket, ntar meledak!
Emang napa? Dia
teroris ya? Ato pelaku bom syahid? Pasti militan banget ya! Mujahidah syahidah
kan?!
Eit..eit..jangan sok
tau gitu deh! Jangan cepet mengambil kesimpulan. Kan yang bikin nama ane, jadi
tabayyun dulu kek ke aye, key?!
Well, ehem..ehem..
akhwat Granat itu emang berpotensi meledak jika dia sudah mencapai titik puncak
kulminasinya.
Duuuh, jangan
berbelit gitu deh! Apa seh sebenarnya akhwat Granat itu?
Akhwat Granat itu….(jeng jeng jeng) akhwat yang GeeR bANgAAAT!! Gubraks! @#$%^&*? (Kalo bikin singkatan mbok ya yang keren dikit lah da! Kreatif boleh, tapi koq kesannya “mokso” gitu!) Pissss
Akhwat Granat itu….(jeng jeng jeng) akhwat yang GeeR bANgAAAT!! Gubraks! @#$%^&*? (Kalo bikin singkatan mbok ya yang keren dikit lah da! Kreatif boleh, tapi koq kesannya “mokso” gitu!) Pissss
Yak! Perkenalkan,
inilah akhwat yang paling doyan sama yang namanya pujian en sanjungan. Apalagi
kalo yang ngasi sanjungan itu si ikhwan…Whoaaa…bisa meledak beneran tuh kepala!
Prens, barusan ada
akhwat yang protes, katanya semua cewek itu pada dasarnya emang suka dipuji.
Udah fitrahnya begitu. Okey, ane sepakat. Manusia emang suka dipuji. Tapi
masalahnya, cara menyikapi sanjungan en pujian setiap orang itu kan beda-beda.
Ada yang langsung GeEr trus lupa diri, bangga diri, sombong, angkuh, daaan
seterusnya. Tapi ada juga yang langsung menyadari bahwa pujian itu gak pantas
disandangkan pada dirinya. Hanya Sang Kholiqlah yang berhak atas segala pujian
itu. Lalu dia bersyukur atas kelebihan yang Allah titipkan padanya dan
beristighfar jika kemudian sombong dkk hinggap di hatinya. Bukan malah Gede
Rasa! Kalo mendengar namanya dipuji, seketika tubuhnya terasa ringan bak balon
gas, kakinya serasa tak berpijak di bumi, yang dia rasakan hanya terbang,
melayang, membumbung ke angkasa tinggi, sambil bernyanyi..
I'm flying without wings…(woooii…nyadar
Mbaaakk!!)
Duuh…Dasar Akhwat! *geleng-geleng
kepala*
NB: Yang tipenya belum tercantum di
sini, jangan khawatir, InsyaAllah akan qta kupas lebih lanjut di lain
kesempatan…
So, don’t miss it!
I’ll be back..!!
To be continued...
pegel dikit, sejen bae orah?? Jowo ne metu hahahaha….
>>> Cerita atau tokoh ini haya untuk lucu-lucuan saja.... ^_^
ngilangin penat dikit . . . . ^_^
Miftia Yunanda Putri
>>> Cerita atau tokoh ini haya untuk lucu-lucuan saja.... ^_^
ngilangin penat dikit . . . . ^_^
Miftia Yunanda Putri
1 komentar:
jangan pernah takut untuk bercerita..........
Posting Komentar