Selasa, 30 Oktober 2012

Anatomi Sistem Pencernaan (Absorpsi, Palatum, Apendiks, Vesica fellea)


SISTEM PENCERNAAN

Untuk Memenuhi Tugas Anatomi

Disusun oleh:

Miftia Yunanda Putri  

 

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON

Program Studi Ilmu Keperawatan

Jalan Brigjen Darsono 12 By Pass Cirebon

Telp. (0231) 247852

 

Absorbsi

Absorbsi  adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah limfatik sehingga dapat di gunakan oleh sel tubuh. Absorbsi makanan yang sudah di cerna seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui 2 saluran yaitu: pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili usus. Sebuah vilus berisi lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan otot yang diikat bersama oleh jaringan limfoid seluruhnya di liputi membran dasar dan di tutupi oleh epitelium.Karena vili keluar dari dinding usus maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang di absorbs ke dalam lakteal kemudian berjalan melalui pembuluh limfe masuk ke dalam pembuluh darah di vili dan oleh vena porta di bawa hati untuk mengalami beberapa perubahan. 

 

Palatum Mole

Palatum mole adalah palatum lunak yang terletak di belakang  yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, dan terdidri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir. Gerakannya di kendalikan oleh ototnya sendiri. Di tengah palatum lunak menggantung keluar sebuah prosesus berbentuk kerucut yaitui uvula. Dari sini tiang-tiang lengkungan ( fauces ), melengkung ke bawah dank e samping kiri dan kanan dan di antara tiang-tiang ini terdapat lipatan rangkap otot dan selaput lender yang di sebelah kanan dan kiri memuat tonsil.

Kolon Desendens

Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid ( penyimpanan feses ).

Gambar Vesica Fellea



 

Fase Esofagus

Esofagus hanya berfungsi untuk menyalurkan makanan dari faring ke lambung, gerkan ditur secara khusus yaitu,

a.       Peristaltik primer : kelanjutan gelombang peristaltic, dari faring menyebar ke esophagus, dihantarkan ke ujung esophagus dengan posisis tegak lurus. Gelombang ini berlangsung 5 sampai 8 detik.

b.      Peristaltic sekunder : dihasilkan dari peregangan esofagus oleh makanan yang tertahan dan berlanjut sampai makanan dikosongkan ke dalam lambung.

Secara fisiologis sfingter esophagus berkontraksi secara tonik dengan tekanan intraluminal sekitar 30mmHg. Gelombang ini merelaksasi esophagus bagian bawah mempermudah mendorong makanankedalam lambung.

Fase oesophageal, fase menelan (involuntary) perpindahan bolus makanan ke distal oleh karena relaksasi m. Krikofaring, di akhir fase sfingter esofagus bawah terbuka dan tertutup kembali saat makanan sudah lewat.

 

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates