Selasa, 30 Oktober 2012

Anatomi Sistem Respirasi (Respirasi sel, Respirasi Seluler, Sinus, Sinus Etamoedal, Kelenjar Sebasea, Rongga Pleura, Resesus Pleura, Apparatus Respiratorius)

SISTEM RESPIRASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Anatomi

 
Di susun Oleh :
Miftia Yunanda Putri

 

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan  (STIkes) Cirebon
Jalan Brigjen Darsono 12 By Pass Cirebon
Telp. (0231) 247852

 

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan mengucap syukur kehadirat Illahi Rabbi yang senantiasa memberikan rahmat , serta hidayah-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah yang berjudul “ Sistem Pernapasan “. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Nabi Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya.
Bersama ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam  penyelesaian makalah ini terutama kepada :
1.      Bapak Moh. Sadli, SKM, M.kes, selaku ketua STIKes Cirebon
2.      Bapak Muadi S.Kep. M.Kes  selaku ketua prodi PSIK
3.      Drg. Eka Ayu Ningtiyas selaku dosen mata kuliah

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua kalangan sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat..amin..

Wassalamualaikum Wr.Wb


Cirebon,          Maret  2011


Penulis
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………....................................................i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii
BAB I                                    :  PENDAHULUAN
1.1   Latarbelakang…………………………............................1
1.2   Tujuan…………………………………............................1
1.3    Metode Penulisan……………………………………….1
1.4    Pertanyaan……………………………………………....2
1.5    Sistematika Penulisan…………………………………...2
BAB II                                    :  ANATOMI SISTEM RESPIRASI
2.1   Respirasi Seluler…………………………………………4
2.2   Sinus, Sinus Etamoedal………………………………….6
2,3   Kelenjar Sebasea…………………………………………7
2.4   Rongga Pleura……………………………………………7
2.5   Resesus Pleura……………………………………………8
2.6   Apparatus Respiratorius………………………………….9
BAB III                                 :  PENUTUP
                                               3.1   Kesimpulan………………………………………………10


DAFTAR PUSTAKA

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

            Sistem dalam tubuh manusia ada 10 macam, salah satu diantaranya adalah sistem pernapasan. Fungsi sistem pernapasan adalah mengambil oksigen dari atmosfer kedalam sel-sel tubuh dan untuk mentransport karbondioksida yang dihasilkan oleh se-sel tubuh kembali ke atmosfer. Udara masuk dan menetap dalam sistem pernapasan dan masuk dalam pernapasan otot, sehingga trachea  dapat melakukan penyaringan, penghangatan dan melembabkan udara yang masuk juga melindungi permukaan organ yang lembut. Hantaran tekanan menghasilkan udara di paru-paru melalui saluran pernapasan atas. Saluran pernapasan dari atas ke bawah dapat dirinci sebagai berikut : rongga hidung, faring, laring, trakhae, cabangan bronkus, paru-paru ( bronkiolus dan alveolus ).

1.2        Tujuan Penulisan

       Makalah ini di susun dengan tujuan :

1.      Untuk memahami tentang bagaimana siklus respirasi terjadi dalam kehidupan terutama bagi manusia.

2.      Untuk mengetahui istilah anatomi medis yang berhubungan dengan sistem respirasi

3.      Bertujuan untuk membedakan manfaat dan fungsi jaringan sistem respirasi.

4.      Agar dapat memehami sistem apa aja yang bekerjasama agar proses respirasi terjadi.

1.3        Metode penulisan

      Makalah ini di susun dengan metode literature, yaitu metode dengan mengumpulkan data melalui buku-buku tentang Sistem pernapasan, maupun dari sumber lain seperti media internet.

1.4       Pertanyaan

a)      Apakah pengertian dari Respirasi Seluler?

b)      Definisi Sinus dan Gambar Sinus ethamoedal!

c)      Perbedaan dari kelenjar sebasea, Rongga Pleura, Reseses Pleura?

d)     Pengertian Apparatus Respiratorius?

1.5       Sistematika Penulisan

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I                                    :  PENDAHULUAN

1.1   Latarbelakang

1.2   Tujuan

1.3    Metode Penulisan

1.4    Pertanyaan

1.5    Sistematika Penulisan

BAB II                                    :  ANATOMI SISTEM RESPIRASI

2.1   Respirasi Seluler

2.2   Sinus, Sinus Etamoedal

2,3   Kelenjar Sebasea

2.4   Rongga Pleura

2.5   Resesus Pleura

2.6   Apparatus Respiratorius

BAB III                                 :  PENUTUP

                                               3.1   Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1       Respirasi Seluler

Respirasi  Seluler adalah penggunan oksigen oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produk oksidasi CO2 dan H2O oleh sel-sel tubuh.  Respirasi seluler melalui tiga tahap : yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transport aktif.

 

Respirasi selular adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah (proses katabolik) pada tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas sel seperti melakukan sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion melalui membran menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi. Secara garis besar, respirasi sel melibatkan proses-proses yang disebut glikolisis, siklus Krebs atau siklus asam sitrat, dan rantai transpor elektron.

Respirasi Sel

1.      Glikolisis

Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah glukosa menjadi asam piruvat. Reaksi ini melepskan energi untuk menghasilkan ATP dan NADH2. Glikolisis terjadi di sitoplasma dan tidak membutuhkan oksigen. Reaksinya adalah sebagai berikut.

C6H12O6 –> 2 asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH2

Asam piruvat yang di hsilkannakan memasuki mitokondria untuk melakukan siklus krebs. Sebelum memasuki siklus krebs asam piruvat ini di ubah menjdi asetil- KoA dalam mtriks mitokondrria. 

Glikolisis

2.      Siklus Krebs

Siklus krebs merupakan serangkaian reaksi metabolisme yang mengubah asetil-KoA menjdi CO2. Dalam siklus ini, asetil KoA di oksidasi secara sempurna.

Siklus Krebs

3.      Transpor Elektron

Transport elektron adalah merupakan serangkaian reaksi yang melibatkan system carrier electron ( elektron pembawa ). Elektron di transport dalam serangkaian reaksi redoks dan di bantu oleh enzim sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein.

2.2       Sinus dan Gambar Sinus Ethmoidal

Sinus adalah rongga pada tulang atau tempat penyimpanan atau saluran untuk darah vena dan salah satu rongga di tengkorak yang dihubungkan dengan lubang hidung. Dalam rongga hidung terdapat beberapa sinus, yaitu sinus maksilaris, sinus frontalis, sinus sfenoidalis, dan sinus etmoidalis.

2.3       Kelenjar Sebasea

Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolit. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.


 

 

 

2.4       Rongga Pleura

Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada yang mengandung lapisan tipis cairan pelumas. Cairan ini diekskresi oleh sel-sel pleural, sehingga paru dapat mengembang. Dalam keadaan normal, hanya ditemukan selapis cairan tipis yang memisahkan kedua lapisan pleura. 

Rongga Pleura

 

Rongga Pleura

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.5       Resesus Pleura

Resesus pleura adalah area rongga pleura yang tidak berisi jaringan paru. Area ini muncul saat pleura parietal bersilangan dari satu permukaan ke permukaan lain. Saat bernapas, paru-paru bergerak keluar masuk area ini.

Ada dua macam resesus pleura :

1.      Resesus Pleura Kostomediastinal : tepi anterior kedua sisi pleura. Tempat pleura parietal berbelok dari kerangka iga ke permukaan lateral mediastinum.

2.      Resesus Pleura Kostodiafragmatik : tepi posterior kedua sisi pleura di antara  diafragma dan permukaan kostal internal thoraks. 

 

2.6      Apparatus Respiratorius

Aparat pernapasan terdiri dari, laring trakea, bronchi, paru-paru, dan pleuræ.

Kepala dan leher dari embrio manusia tiga puluh dua hari tua, dilihat dari permukaan ventral. Lantai dari mulut dan pharynx telah dihapus. (His.) (Lihat gambar diperbesar) kelainan organ pernapasan muncul sebagai alur longitudinal median di dinding ventral faring. 

 

Para memperdalam alur dan sekering bibirnya untuk membentuk sebuah sekat yang tumbuh dari bawah ke atas dan mengubah alur ke dalam tabung, tabung laryngo-trakea, akhir sefalika yang membuka ke faring oleh aperture seperti celah dibentuk oleh bagian anterior gigih dari alur. Tabung ini dibatasi oleh entoderm dari mana lapisan epitel pada saluran pernafasan dikembangkan. Bagian cephalic tabung menjadi pangkal tenggorokan, dan selanjutnya bagian yang berhasil trakea, sementara dari ujung ekor yang dua pertumbuhan yang lateral, hak dan kuncup paru-paru kiri, muncul, dan dari mereka bronki dan paru-paru dikembangkan.


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.

Pernapasan dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

  1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Pernapasan perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

  1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Daftar Pustaka

Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Health Promotion Strategies Through the Life Span, ed. 7. (hlm. 309), oleh R. B. Murray

David J. Hak, MD, MBA , Wade R. Smith, MD ,  Takashi Suzuki, MD

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates